Selasa, 06 Oktober 2009

MAINTENANCE MANAGEMENT ( MANAJEMEN PERAWATAN)

Maintenance Management

Maintenance Management Secara Umum

Maintenance management ialah satu bagian dari pekerjaan maintenance,dan merupakan faktor/elemet yang sangat penting di dalam pengaturan keseluruhan kerja yang melibatkan pemanfaatan sumber daya yang ada, misalnya tenaga kerja, mesin, material/ spare-parts, uang dan metode pemelihanan.

Dalam pelaksanaannya maintenance management ini meliputi hal-hal sebagai berikut:

- Perencanaan

- Pelaksanaan

- Pengendalian

- Penyempurnaan

1. Pengertian Maintenance Management

Dalam pegertian yang sempit bahwa maintenance managemet merupakan pengendalian proses pemeliharaan dan disebut sebagai maintenance control.

Pengendalian proses pemeliharaan (maintenance control) terdiri dari

Pengendalian sumber daya yang ada yaitu tenaga kerja, mesin, material / Spare-parts, dan uang.

Pengendalian pekerjaan maintenance,misalnya pemeriksaan peralatan, penyesuaian, perbaikan dan overhaul baik yang sudah dijadwalkan maupun berdasarkan kondisi peralatan dan pekerjaan penyempurnaan. Pengendalian inventori misalnya pengawasan stock, penyimpanan dan pembelian spare-parts. Pengendalian anggaran biaya.

Dalam pengertian yang luas bahwa maintenance management mempunyai fungsi yang lebih luas yang disebabkan oleh kompleksnya pekerjaan pemeliharaan.

Maintenance management adalah mencakup engineering yang didalamnya termasuk pekerjaan teknis untuk menyempurnakan proses pemeliharaan.

Maintenance engineering terdiri dari:

- Maintenance administrative engineering

- Management data & proses (EDP).

- Maintenance planning & control.

- Material management.

- Investment control & work management.

- Technical & design.

2. Tujuan Pemeliharaan

a. Tujuan dalam pengertian sempit.

Suatu kegiatan untuk menunjang dan menjaga peralatan dalam kondisi bisa dioperasikan untuk kestabian produksi dan bebas dari penurunan mutu, baik peratan maupun produk yang dihasilkan .

b. Tujuan dalam pengertian luas.

Suatu kegiatan kerja yang dibutuhkan untuk menunjang kelancaran produksi dan meningkatkan produktivitas :

  1. Menyempurnakan peralatan produksi
  2. menyempurnakan mutu produk
  3. penyerahan tepat waktu
  4. mengurangi waktu untuk kegiatan pemeliharan (down time)
  5. meningkatkan efisiensi dan biaya pemeliharaan yang ekonomis
  6. mengurangi kecelakaan dan menigkatakan moral kerja.

c. Tujuan ditijau dari segi teknis.

  1. memelihara keberadaan peralatan untuk siap pakai dalam kurun waktu tertentu (availability)
  2. menjaga kesalahan dalam peralatan untuk melakukan fungsinya dalam kondisi dan waktu tertentu (reliability).
  3. menyempurnakan bagian peralatan untuk mudah dipelihara dalam kondisi yang spesifik dan jangka waktu tertentu (maintainability)

3. klasifikasi pealatan

Klasifikasi peralatan ditijau dari 3 (tiga) aspek :

Aspek

Item

Judgement Factor

Mark

Aspek keselamatan

  1. kecelakaan fatal, bencana
  1. Peralatanmaterial yang berbahaya, meledak, mudah terbakar, bencana.

(*)

  1. Peralatan dan material cukup berbahaya, meledak dan bias terbakar.

5

  1. polusi lingkungan

  1. material sangat berbahaya terhadap polusi arir / udara

(*)

  1. material cukup berbahaya terhadap polusi air / udara

5

  1. berpengaruh terhadap bencana lingkungan / umum

3

  1. peraturan keselamtan

  1. diberlakukan peraturan keselamatan

5

  1. berlaku seperti peraturan keselamatan

3


System / Strategi

  1. 5 W + 1 H (What, Where, When, Who, Why & How)
  2. SMART (Specific, Measurable, Atainable, Reasonable, Time Oriented)

SISTEM PEMELIHARAAN MESIN INDUSTRI

SISTEM PEMELIHARAAN MESIN INDUSTRI

A Pengertian pemelihatraan

Pemelharan atau maintenance dapat diartikan sebagai kegiatan pemeliharan atau menjaga fasilitas dan mengadakan perbaikan serta penggantian peralatan yang diperlukan agar terdaat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan, sesuai apa yang di harapkan / direncanakan.

B Jenis jenis pemeliharaan

Kegatan pemeliharan yang umum dalam suatu perusahaan atau industri dapat dilakukan dengan enam cara, yaitu :

  1. Preventive Maintenance

Preventive maintenance adalah kegiatan perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi dan keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas suatu produksi mengalami keruakan pada waktu digunakan.

Dam prakteknya sendiri preventive maintenance yang dilakukan dapat dibedakan atas:

1.a. Rountine maintenance

Rountine maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara rutin , misalnya setiap hari atau setiap minggu.

1.b. Periodic maintenance

Periodic maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara periodic atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya pemeliharaan triwulan taupun per enam bulan sekali.

  1. Corrective atau breakdown Maintenance

Corrective atau breakdown maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan atau kelainan pada fasilitas atau peralatan. Kegiatan ini sering juga disebut kegiatan perbaikan atau refarasi.

  1. Overhoul dan semi Overhoul

Perawatan dan pemeliharaan dengan metode overhaul dan semi verhoul dapat diketahui melalui hasil analisa pada tindakan rediktive maintenance, apakah suatu peralatan atau mesin tesebut perlu diadakan pemeliharaan overhaul atau semiverhoul.

  1. Predctive maintenance

Suatu tindakan pengamatan tingkahlaku dari suatu mesin atau peralatan yang sedang beroperasi tanpa menghentikan mesin tersebut dengan maksud untuk mengetahui kelainan yang ada pada mesin tersebut selama beroperasi, sehingga dapat dianalisa kemungkina – kemungkinan kerusakan yang terjadi pada mesin sehingga dapat diambil tindakan lebih lanjut.

Predictive maintenance meliputi :

4.1. Analisa vibrasi yaitu kegiatan pengecekan getaran yang terjadi ada peralatan apakah vibrasi pada peralatan masih dalam ambang batas yang di izinkan.

4.2. Analisa minyak pelumas yaitu pengecekan minyak pelumas pada peralatan, dan

4.3. Analisa unjuk kerja yaitu kemampuan peralatan dalam beropeasi.

  1. Shut-down Terprogram

Shut-down terprogram pada dasarnya merupakan preventinve maintenance, shut-down terprogram meliputi :

5.1. Shut-down finishing

5.2. Perbaikan tahunan.

  1. General Refair

General refair sangat perlu ditingkatkan dan dilakukan pada peralatan dengan tujuan untuk mengurangi biaya. General refair meliputi perbaikan peralatan yang telah rusak untuk diperbaiki kembali agar dapat berfungsi seperti semula.

Demikian artikel ini saya perbuat semoga berguna bagi para pembaca, kritik dan saran untuk menyempernakan tulisan ini sangat saya harapkan. Terimakasih .

Medan, 3 Oktober 2009

By : Sahat Pardosi

Email : s_ahat@yaho.co.id.